Blog Yang Membahas Tentang Hukum Islam, Ilmu Pengetahuan, Pendidikan Agama dan Akhlak Perilaku Manusia

Post Top Ad

Post Top Ad

Sabtu, 18 April 2020

Empat Golongan Manusia Dalam Menghadapi Musibah (Covid 19)

Ujian, Musibah dan Azab (Foto edited from kuliahislam.com)

Golongan Manusia Menghadapi Musibah

al irmaniyah.
Virus Corona Covid-19 sudah menjadi pandemi di seluruh Dunia, tidak terkecuali di Indonesia.

Data global menunjukkan sudah ada 213 negara terpapar, total 2.034.802 kasus terkonfirmasi, dan 135.163 kasus meninggal dunia.
Data update Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per Jum'at 17 April 2020 saat ini terakumulasi ada 5.923 kasus COVID-19 di seluruh Indonesia. Dari sejumlah itu 607 sembuh, 520
meninggal dunia.

Wabah, musibah, penyakit, semua datang dari Allah Subhanahu Wata’ala. Allah adalah pemilik seluruh kerajaan bumi dan langit, termasuk pembuat penyakit. Karena itulah, setiap Allah ciptaan penyakit dan wabah, Allah pasti siapkan obatnya.

Bahwa segala urusan di muka bumi ini, semua yang berlangsung di atas dunia ini, adalah atas izin dan kehendak Allah. Seperti firman-Nya:

مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan setiap orang yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”  (QS At-Taghabun : 11).

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
Arab-Latin: Mā aṣāba mim muṣībatin fil-arḍi wa lā fī anfusikum illā fī kitābim ming qabli an nabra`ahā, inna żālika 'alallāhi yasīr

Terjemah Arti: Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.Q.S Al Hadid : 22)

Tafsir Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
Tidaklah yang menimpa kalian wahai manusia berupa musibah di bumi seperti kegersangan, kurangnya buah-buahan, wabah penyakit tanaman, mahalnya harga dan lain lain serta musibah yang menimpa diri kalian seperti sakit, kefakiran dan kehilangan anak itu kecuali telah ditulis di Lauhil Mahfudz sebelum kami menciptakan apapun. Bagi Allah SWT, menetapkan hal itu dalam kitabNya merupakan perkara yang mudah dan gampang.

Musibah yang menimpa manusia bukan karena Allah swt tidak sayang pada manusia semata hanya untuk  menguji kadar keimanan  dan ketaqwaan manusia kepada Allah swt. Ada 4 (empat) golongan manusia dalam menyikapi adanya musiabah :

1) Orang Yang Sabar, Sabar merupakan suatu sikap menahan diri dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar itu bentuk kemampuan pengendalian diri sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang dimilikinya Sabar dalam agama Islam memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat besar.


الصَّابِرِينَ وَبَشِّرِ وَالثَّمَرَاتِ وَالأَنْفُسِ  الأَمْوَالِ مِنَ وَنَقْصٍ وَالْجُوعِ الْخَوْفِ مِنَ بِشَيْءٍ وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)

2) Orang Yang Ridha, Ridha menurut bahasa artinya rela. Sedangkan menurut istilah Ridha adalah menerima dengan senag hati atas segala yang di berikan oleh Allah SWT baik berupa hukuman atau ketentuan yang telah di tetapkan- Nya.
Sikap Ridha harus di tunjukan baik ketika menerima nikmat maupun pada saat menerima cobaan. Kebanyakan manusia berat menerima keadaan yang menimpa dirinya seperti kemiskinan, kerugian, kehilangan barang, perangkat, kedudukan, kematian keluarganya dan lain-lain.


وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Ankabut [29]: 69)

3) Orang Yang Bersyukur, Imam al-Ghazali juga memgingatkan kita semua bahwa cara bersyukur kepada Allah itu lewat hati, dengan lisan dan dengan amal perbuatan. Mari kita memaafkan kesalahan hari kemarin, bersyukur pada apa yang diraih hari ini, dan berdoa untuk masa depan yang lebih baik.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna 'ażābī lasyadīd

Terjemah Arti: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(Q.S Ibrahim : 7)

قَا اللهُ تَعَالىَ : يَاابْنَ اَدَمَ, اِنَّكَ مَاذَكَرْتَنِى شَكَرْتَنِى, وَاِذَامَانَسِيْتَنِى كَفَرْتَنِى (رواه الطبرانى عن ابى هريرة)

“Allah berfirman dalam hadits qudsi-Nya: “wahai anak Adam, bahwa selama engkau mengingat Aku, berarti engkau mensyukuri Aku, dan apabila engkau melupakan Aku, berarti engkau telah mendurhakai Aku!”. (H.R Thabrani)

4) Orang Yang Berkeluh Kesah,  Ini jelas sekali disebutkan Allah Swt dalam firman-Nya berikut ini

إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا

Artinya : Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. (QS. Al-Ma’arij; 19-21)
Dalam tiga ayat pendek di atas, sungguh seakan-akan setiap kalimatnya merupakan sebuah sentuhan dari goresan indah yang dibuat untuk melukiskan sifat-sifat manusia, dengan kalimat-kalimat singkat membicarakan gambaran kehidupan. Dari celah-celahnya digambarkanlah manusia dengan sifat-sifat aslinya, yaitu "keluh kesah" ketika ditimpa kesusahan dan "kikir" ketika mendapat kesenangan.
Covid 19

Posting Yang Sering Di Cari
  1. 3 Langkah Menghadapi wabah Covid 19 
  2. Qunut Nazilah Menangkal Wabah
  3. Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Jum'at, 17 April 2020
Penulis   : Ustadz Drs. H Budi S
Editor     : Gus JK