Blog Yang Membahas Tentang Hukum Islam, Ilmu Pengetahuan, Pendidikan Agama dan Akhlak Perilaku Manusia

Post Top Ad

Post Top Ad

Senin, 29 Februari 2016

21.28

Perintah dan Tata Cara Shalat Gerhana


A. Pengertian 

Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan juga kusuf (الكسوف) sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang sama. Shalat gerhana matahari dan gerhana bulan sama-sama disebut dengankusuf dan juga khusuf sekaligus. Namun masyhur juga di kalangan ulama penggunaan istilah khusuf untuk gerhana bulan dan kusuf untuk gerhana matahari. [1]

1. Kusuf 
Kusuf (كسوف)adalah peristiwa dimana sinar matahari menghilang baik sebagian atau total pada siang hari karena terhalang oleh bulan yang melintas antara bumi dan matahari.

2. Khusuf 
Khusuf (خسوف) adalah peristiwa dimana cahaya bulan menghilang baik sebagian atau total pada malam hari karena terhalang oleh bayangan bumi karena posisi bulan yang berada di balik bumi dan matahari.

B. Pensyariatan Shalat Gerhana 

Shalat gerhana adalah shalat sunnah muakkadah yang ditetapkan dalam syariat Islam sebagaimana para ulama telah menyepakatinya.

1. Al-Quran Dalilnya adalah firman Allah SWT : 

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganla kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS. Fushshilat : 37)

Maksud dari perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Yang Menciptakan matahari dan bulan adalah perintah untuk mengerjakan shalat gerhana matahari dan gerhana bulan.

2. As-Sunnah 

Selain itu juga Rasulullah SAW bersabda :

 إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu. (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)

Selain itu juga ada hadits lainnya :

لَمَّا كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُول اللَّهِ نُودِيَ : إِنَّ الصَّلاَةَ جَامِعَةٌ

Ketika matahari mengalami gerhana di zaman Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat dengan lafaz : As-shalatu jamiah". (HR. Bukhari).

Shalat gerhana disyariatkan kepada siapa saja, baik dalam keadaan muqim di negerinya atau dalam keadaan safar, baik untuk laki-laki atau untuk perempuan. Atau diperintahkan kepada orang-orang yang wajib melakukan shalat Jumat.

Namun meski demikian, kedudukan shalat ini tidak sampai kepada derajat wajib, sebab dalam hadits lain disebutkan bahwa tidak ada kewajiban selain shalat 5 waktu semata.

C. Hukum Shalat Gerhana 

Para ulama membedakan antara hukum shalat gerhana matahari dan gerhana bulan.

1. Gerhana Matahari 

Para ulama umumnya sepakat mengatakan bahwa shalat gerhana matahari hukumnya sunnah muakkadah, kecuali mazbah Al-Hanafiyah yang mengatakan hukumnya wajib.

 a. Sunnah Muakkadah Jumhur ulama yaitu Mazhab Al-Malikiyah, As-Syafi'iyah dan Al-Malikiyah                    berketetapan bahwa hukum shalat gerhana matahari adalah sunnah muakkad.

b. Wajib Sedangkan Mazhab Al-Hanafiyah berpendapat bahwa shalat gerhana matahari hukumnya wajib.

2. Gerhana Bulan 

Sedangkan dalam hukum shalat gerhana bulan, pendapat para ulama terpecah menjadi tiga macam, antara yang mengatakan hukunya hasanah, mandubah dan sunnah muakkadah.

a. Hasanah Mazhab Al-Hanafiyah memandang bahwa shalat gerhana bulan hukumnya hasanah.
b. Mandubah Mazhab Al-Malikiyah berpendapat bahwa hukum shalat gerhana bulan adalah mandubah.
c. Sunnah Muakkadah Mazhab As-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah berpendapat bahwa hukum shalat gerhana bulan adalah sunnah muakkadah.

D. Pelaksanaan Shalat Gerhana 

 1. Berjamaah Shalat gerhana matahari dan bulan dikerjakan dengan cara berjamaah, sebab dahulu                    Rasulullah SAW mengerjakannya dengan berjamaah di masjid. Shalat gerhana secara berjamaah                  dilandasi oleh hadits Aisyah radhiyallahu 'anha.

2. Tanpa Adzan dan Iqamat
    Shalat gerhana dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat.
    Yang disunnahkan hanyalah panggilan shalat dengan lafaz "As-Shalatu Jamiah".

Dalilnya adalah hadits berikut : 

لَمَّا كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُول اللَّهِ نُودِيَ : إِنَّ الصَّلاَةَ جَامِعَةٌ

Ketika matahari mengalami gerhana di zaman Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat dengan lafaz : As-shalatu jamiah". (HR. Bukhari).

3. Sirr dan Jahr

Namun shalat ini boleh juga dilakukan dengan sirr (merendahkan suara) maupun dengan jahr (mengeraskannya).
4. Mandi
   Juga disunnahkan untuk mandi sunnah sebelum melakukan shalat gerhana, sebab shalat ini disunnahkan          untuk dikerjakan dengan berjamaah

5. Khutbah
Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum khutbah pada shalat gerhana.

1. Disyariatkan Khutbah

Menurut pendapat As-Syafi'iyah, dalam shalat gerhana disyariatkan untuk disampaikan khutbah di dalamnya. Khutbahnya seperti layaknya khutbah Idul Fithri dan Idul Adha dan juga khutbah Jumat.

Dalilnya adalah hadits Aisyah ra berikut ini :

أَنَّ النَّبِيَّ لَمَّا فَرَغَ مِنَ الصَّلاَةِ قَامَ وَخَطَبَ النَّاسَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَال : إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ عَزَّ وَجَل لاَ يُخْسَفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Dari Aisyah ra berkata,"Sesungguhnya ketika Nabi SAW selesai dari shalatnya, beliau berdiri dan berkhutbah di hadapan manusia dengan memuji Allah, kemudian bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah. (HR. Bukhari Muslim)

Dalam khutbah itu Rasulullah SAW menganjurkan untuk bertaubat dari dosa serta untuk mengerjakan kebajikan dengan bersedekah, doa dan istighfar (minta ampun).

2. Tidak Disyariatkan Khutbah Sedangkan Al-Malikiyah mengatakan bahwa dalam shalat ini disunnahkan untuk diberikan peringatan (al-wa'zh) kepada para jamaah yang hadir setelah shalat, namun bukan berbentuk khutbah formal di mimbar.

Al-Hanafiyah dan Al-Hanabilah juga tidak mengatakan bahwa dalam shalat gerhana ada khutbah, sebab pembicaraan Nabi SAW setelah shalat dianggap oleh mereka sekedar memberikan penjelasan tentang hal itu.

Dasar pendapat mereka adalah sabda Nabi SAW :

فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah. (HR. Bukhari Muslim)

Dalam hadits ini Nabi SAW tidak memerintahkan untuk disampaikannya khutbah secara khusus. Perintah beliau hanya untuk shalat saja tanpa menyebut khutbah.

6. Banyak Berdoa, Dzikir, Takbir dan Sedekah

Disunnahkan apabila datang gerhana untuk memperbanyak doa, dzikir, takbir dan sedekah, selain shalat gerhana itu sendiri.

فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Apabila kamu menyaksikannya maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah. (HR. Bukhari dan Muslim)

E. Tata Cara Teknis Shalat Gerhana 

Ada pun bagaimana bentuk teknis dari shalat gerhana, para ulama menerangkan berdasarkan nash-nash syar'i sebagai berikut :

1. Dua Rakaat Shalat gerhana dilakukan sebanyak 2 rakaat. Masing-masing rakaat dilakukan dengan 2 kali berdiri,
2 kali membaca qiraah surat Al-Quran, 2 ruku' dan 2 sujud. Dalil yang melandasi hal tersebut adalah :

Dari Abdullah bin Amru berkata,"Tatkala terjadi gerhana matahari pada masa Nabi SAW, orang-orang diserukan untuk shalat "As-shalatu jamiah". Nabi melakukan 2 ruku' dalam satu rakaat kemudian berdiri dan kembali melakukan 2 ruku' untuk rakaat yang kedua. Kemudian matahari kembali nampak. Aisyah ra berkata,"Belum pernah aku sujud dan ruku' yang lebih panjang dari ini. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Bacaan Al-Quran

Shalat gerhana termasuk jenis shalat sunnah yang panjang dan lama durasinya.

Di dalam hadits shahih disebutkan tentang betapa lama dan panjang shalat yang dilakukan oleh Rasulullah SAW itu :

 ابْنُ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - قَال : كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُول اللَّهِ فَصَلَّى الرَّسُول وَالنَّاسُ مَعَهُ فَقَامَ قِيَامًا طَوِيلاً نَحْوًا مِنْ سُورَةِ الْبَقَرَةِ ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلاً ثُمَّ قَامَ قِيَامًا طَوِيلاً وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الأْوَّل ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلاً وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الأْوَّل

Dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu, dia berkata bahwa telah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW melakukan shalat bersama-sama dengan orang banyak. Beliau berdiri cukup lama sekira panjang surat Al-Baqarah, kemudian beliau SAW ruku' cukup lama, kemudian bangun cukup lama, namun tidak selama berdirinya yang pertama. Kemudian beliau ruku' lagi dengan cukup lama tetapi tidak selama ruku' yang pertama. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lebih utama bila pada rakaat pertama pada berdiri yang pertama setelah Al-Fatihah dibaca surat seperti Al-Baqarah dalam panjangnya. Sedangkan berdiri yang kedua masih pada rakaat pertama dibaca surat dengan kadar sekitar 200-an ayat, seperti Ali Imran.

Sedangkan pada rakaat kedua pada berdiri yang pertama dibaca surat yang panjangnya sekitar 250-an ayat, seperti An-Nisa. Dan pada berdiri yang kedua dianjurkan membaca ayat yang panjangnya sekitar 150-an ayat seperti Al-Maidah.

3. Memperlama Ruku' dan Sujud

Disunnahkan untuk memanjangkan ruku' dan sujud dengan bertasbih kepada Allah SWT, baik pada 2 ruku' dan sujud rakaat pertama maupun pada 2 ruku' dan sujud pada rakaat kedua.

Yang dimaksud dengan panjang disini memang sangat panjang, sebab bila dikadarkan dengan ukuran bacaan ayat Al-Quran, bisa dibandingkan dengan membaca 100, 80, 70 dan 50 ayat surat Al-Baqarah.

Panjang ruku' dan sujud pertama pada rakaat pertama seputar 100 ayat surat Al-Baqarah, pada ruku' dan sujud kedua dari rakaat pertama seputar 80 ayat surat Al-Baqarah. Dan seputar 70 ayat untuk rukuk dan sujud pertama dari rakaat kedua. Dan sujud dan rukuk terakhir sekadar 50 ayat.

Dalilnya adalah hadits shahih yang keshahihannya telah disepakati oleh para ulama hadits.

كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُول اللَّهِ فَصَلَّى الرَّسُول وَالنَّاسُ مَعَهُ فَقَامَ قِيَامًا طَوِيلاً نَحْوًا مِنْ سُورَةِ الْبَقَرَةِ ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلاً ثُمَّ قَامَ قِيَامًا طَوِيلاً وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الأْوَّل ثُمَّ رَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلاً وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الأْوَّل

Dari Ibnu Abbas ra berkata,"Terjadi gerhana matahari dan Rasulullah SAW melakukan shalat gerhana. Beliau beridri sangat panjang sekira membaca surat Al-Baqarah. Kemudian beliau ruku' sangat panjang lalu berdiri lagi dengan sangat panjang namun sedikit lebih pendek dari yang pertama. Lalu ruku' lagi tapi sedikit lebih pendek dari ruku' yang pertama. Kemudian beliau sujud. Lalu beliau berdiri lagi dengan sangat panjang namun sidikit lebih pendek dari yang pertama, kemudian ruku' panjang namun sedikit lebih pendek dari sebelumnya.(HR. Bukhari dan Muslim).

Sumber : http://www.rumahfiqih.com/  oleh : Ahmad Sarwat, Lc., MA

Selasa, 12 Januari 2016

08.23

Periodesasi Musik Klasik


Periodesasi Musik Klasik 
Adi Susetyo 10208247003 


PERIODISASI MUSIK KLASIK 

Zaman klasik adalah periode waktu tertentu (1750 – 1820) yang memiliki gaya seni yang berbeda dengan periode sebelumnya→Barok (1600-1750), dan periode sesudahnya → Romantik (1800-1920) baik dalam seni rupa , seni sastra, arsitektur dan seni musik. 

CIRI-CIRI MUSIK KLASIK 
Musik era Klasik memiliki ciri-ciri tertentu, antara lain: 
  1. Dari segi Bentuk, menjadi lebih simetris dengan frase yang lebih pendek. Setiap frase diakhiri dengan   kadens yang jelas. Penggunaan dinamika dari keras menjadi lembut, crassendo dan decrassando. 
  2. Tekstur yang mendominasi adalah homofoni dimana melodi diiringi oleh materi yang kurang/ tidak       melodis. Tekstur kontrapungtal tidak sepenuhnya lenyap karena beberapa bentuk fuga dan bentuk       kontrapungtal lainnya masih dikomposisi. Musik klasik lebih tipis dan sonoritas yang lebih ringan         dibandingkan tekstur yang tebal dari musik Barok.
  3. Gaya Melodi Gaya melodi pada era Klasik lebih ramping dan memiliki identitas tematik yang jelas menggantikan garis melodi barok yang berkesinambungan. Selain itu, melodi terdengar lebih diatonis. Perubahan tempo dengan accelerando ( semakin cepat ) dan riterdando ( semakin lembut ). 
  4. Harmoni Harmoni era Klasik lebih sederhana dibandingkan harmoni pada era Barok. Iringan berdasarkan akor dengan struktur triad dan akor tujuh digunakan dengan aturan, sedangkan nada Sembilan dari akor tidak digunakan. 
  5. Improvisasi lenyap seiring dengan lenyapnya basso continue. Komponis lebih spesifik menuliskan apa yang diinginkannya dan lebih konsisten menuliskan ornament, frashering, dinamik dan unsur-unsur lainnya. Improvisasi hanya terdapat pada bagian cadenza sebuah concerto, namun pada perkembangan selanjutnya, komponis menulis sendiri cadenza yang diinginkannya. 
Penjelasan bapak orkestra pada jaman klasik BAPAK ORKESTRA ERA KLASIK
  • Frans Joseph Haydn (1732-1809) yang dijuluki sebagai Bapak Simfoni karena telah menulis seratus simfoni. Beliau yang menemukan bentuk dan instrumentasi simfoni klasik. Karya yang terkenal: Little Serenade 
  • Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) merupakan tokoh yang jenius sepanjang masa. Bidang utama yang digelutinya adalah opera, simfoni, music kamar, concerto, sonata dan misa. Jika Haydn yang menemukan bentuk music pada era Klasik, maka Mozart lebih luwes bermain-main di dalam pola tersebut. Karya yang terkenal : Sonata I Sonata A major K. 331 “Turkish March” Piano Sonatas K 533, 545, 570, 576 
Ludwig van Beethoven (1770-1827) merupakan komponis transisi dari era Klasik ke era Romantik. Teknik pengolahan temanya luar biasa serta ekspresi musiknya yang meledak-ledak membuat beliau bias dikatakan sebagai pemberontak terhadap gaya Klasik. Karya yang terkenal: Piano Sonate op.49-2 Piano Sonate op.13 “Pathétique” Piano Sonate op.27-2 “Mondschein” Für Elise.

Penjelasan Komponis Terkenal 

A. Frans Joseph Haydn ( 1732 – 1809 ) 
Lahir di Rohrau Austria, Ia meninggal tanggal 31 Mei 1809 di Wina Austria. 
Karya ciptaannya : Sonata Piano, 87 buah Kuartet, 24 buah Opera, 100 buah Symphony, yang paling terkenal adalah The Surprisse Symphony. Dalam sejarah musik, Joseph Haydn termasyur sebagai Bapak Symphony yang mewujudkan bentuk orkes dan kuartet seperti yang kita kenal sekarang. DiWina ia diakui sebagai Kompomis Austria yang handal. 

 B. Wolfgang Amandeus Mozart ( 1756 – 1791 ) 
Lahir pada tanggal 27 Januari 1756 di Salsburg Austri, meninggal tanggal 5 Desember 1791 di Wina Austria. Hasil karyanya : Requiem Mars, 40 buah Symphony, Opera Don Geovani, Kuintet Biola Alto, Konserto Piano. Pada usia 3 th ia telah dapat menghasilkan melodi dan menerapkan accor pada harpsicord. Pada usia 5 th ia telah menciptakan lagu dan muncul didepan umum diusia 6 tahun, kemudian bersama saudara perempuannya mengandakan Tour keliliing Eropa. Pada tahun 1781 ia pindah ke kota Wina dan mengarang ciptaannya yang termasyur. Permainannya sangat menakjubkan, sehingga dijuluki Anak Ajaib. Biarpun memperoleh banyak sukses, tapi ia sangat miskin dan dalam keadaan yang sengsara, ia meninggal dunia di Wina dalam usia 35 tahun dan dikuburkan di pekuburan fakir miskin. Ia menulis banyak komposisi dalam bentuk yang berbeda – beda tetapi berpegang kuat pada gaya klasik murni. 

ZAMAN ROMANTIK 
Musik zaman romantik periode ( 1820 – 1900 ) sangat mementingkan perasaan yang subyektif.Musik bukan saja dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada,akan tetapi digunakan untuk mengungkapkan perasaan.Oleh karena itu,dinamika dan tempo banyak dipakai.Memasuki abad ke-19,bentuk – bentuk musik pada zaman romantik didominasi oleh program-program resital maupun konser.Karya-karya musik pada zaman romantik lebih mengutamakan pada garapan emosional dan dramatis.Zaman romantik ditandai dengan kegiatan musik yang lebih menitik beratkan pada penggarapan dan pemanfaatan timbre, ritmik, melodi dan harmoni. 

CIRI-CIRI MUSIK ZAMAN ROMANTIK 
 Musik Zaman Romantik mempunyai ciri-ciri tertentu 
  1.  MEDIA PENYAJIAN Karya musik romantik selalu dipertunjukan pada gedung-gedung konser dan opera maupun tempat-tempat pertunjukan khusus.Musik gereja lebih mendominir sebagian besar kegiatan masyarakat.Penyajian nyayian tunggal dengan diiringgi piano merupakan teknik penyajian yang sangat digemari oleh masyarakat luas.Orkestra zaman romantik mulai didominir oleh alat musik gesek,picolo,clarinet,horn,trombone,tuba,harpa dan beberapa alat musik pukul. 
  2. RITME Denyutan – denyutan ritmik, perubahan matra, sinkopisasi dalam berbagai pola menjadi mode.Pembuatan partitur selalu dilengkapi tanda tempo berbagai modifikasinya serta tanda ekspresi.
  3. MELODI Melodi vokal sangat dipengaruhi oleh gaya pembuatan melodi instrumen. 
  4. TEKSTUR Tekstur zaman romantik sebagian besar berbentuk homophonik yang sudah dikembangkan dengan pemakaian akoar-akor disonan, ornamentasi, dan teknik kontrapung secara bebas.
  5. POLA Pembentukan karya musik zaman romantik bentuk garapannya rhapsody dan usha – usaha musikalisasi puisi.Bentuk instrumental merupakan salah satu tolok ukur ( standar ) perkembangan musik zaman romantik karena pada zaman ini kaya harmoni serta lagu klimaks.  
Penjelasan bapak orkestra pada Zaman Romantik BAPAK ORKESTRA ZAMAN ROMANTIK 
  • Franz Peter Schubert ( 1797 – 1828 ) karyanya Unfinished Symphony, C Mayor Syimphony The Great dan Death and the Maiden. 
  • Felix Mendelson ( 1809 – 1847 ) karyanya Scotch, Italian and Reformation, Eliyah dan A Midsummer Night’s Dream. 
  • Frans List ( 1811 – 1886 ) karyanya Faust Symphony, Funerailles, Sonata In B minor dan Hungarian Raphsody. 
  • Johanes Brahms ( 1833 – 1883 ) karyanya Sympony No.3, German Requiem, The Double Conerto For Violen and Celo Hungarians Dances dan Overture The Academic Festival and The Tragic. 
Penjelasan Komponis Terkenal 

A. Ludwig Von Beethoven ( 1770 – 1827 ) Lahir Desember 1770 di Bonn Jerman, ia meninggal tanggal 26 Maret 1827 di wina Austria. Ia menamakan dirinya sebagai Pujangga Nada.Sejak usia 4 tahun dia belajar musik dibawah asuhan ayahnya.Pada usia 17 th ia pergi ke Wina menemui komponis Mozart, kemudian Mozart memberi bimbingan musik kepadanya, sehingga ia dapat menjadi pemain musik yang baik dan komponis yang berbakat.Pada usia 30 th pendengarannya mulai berkurang, dan usia 50 th pendengaran tuli sama sekali.Pada waktu ciptaannya Ninth Symphonies lahir, ia tidak mampu lagi mendengarkan hasil karyannya.Pada tannggal 26 Maret 1827, dia meninggal di wina. Ia hidup dengan sangat menderita, tetapi mampu menciptakan Sonata dunia yang paling indah. Karya-karyanya - 5 buah sonata cello dan piano. - 9 buah sympony - 32 sonata piano 

B. Frans Peter Scubert ( 1797 – 1828 ) Lahir di Wina 31 Januari 1797, dia meninggal tanggal 19 Desember 1828, ciptaannya antara lain : Ave Maria, The Erl King, Antinghed Symphony, Gretchen At The Spining Sheel, The Wild Rose. Scubert mempunyai suara yang merdu dan menjadi penyanyi paduan suara Imperial Choir. Kemudian ia memperdalam pengetahuan musiknya dibidang komposisi. Pada waktu meninggal, ia tidak dikenal orang banyak dan berpesan dikuburkan dekat makam Beethoven. Dia meninggalkan 100 buah hasil karyannya kebanyakan lagu-lagu solo. 

 C. Wilhelm Richard Wagner ( 1813 – 1883 ) Lahir tanggal 22 Mei 1813 di Leipzig Jerman, meninggal 13 Februari 1883 di Venesia. Hasil ciptaannya antara lain : Tannhauser, Die Maistersinger Von Hurberg, Lohengrin, Der Fliegende Holder. 

D. Johannes Brahms ( 1883 – 1897 ) Lahir 7 Mei 1883 di Hmburg Jerman, ia meninggal 3 April 1897 di Wina Austria. Hasil ciptaannya : Hungarian Dance, Muskoor Ein Deusches Requim, Quarter gesek, Pada usia 14 th ia telah menjadi pianis yang baik. Dia adalah seorang komponis terakhir dari aliran Romantik, Karyanya sangat indah. 
a, Musik Yunani Kuno ppt 
b, Musk Cina kuno ppt 
c, Musik Zaman kini ppt